Senin, 27 Desember 2010

LAPORAN KEGITAN PRAKTEK LAPANGAN JURUSAN SENI KRIYA


LAPORAN KEGITAN

PRAKTEK LAPANGAN JURUSAN SENI KRIYA
PENGETAHUAN KEBUDAYAAN MELAYU


Oleh:
ANSAR SALIHIN
                                                NIM : 04122010



Dosen pembimbing
Dra. Yuniarti Munaf, M.Pd
Dini Yanuarmi, S.Sn



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
INSTITUT SENI INDONESIA
PADANGPANJANG
2010/2011

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapakan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas rahmat dan ridha Allah SWT sehingga saya dapat menysun laporan kegitan ini dengan tiada rintangan dan halangan apapun, dengan judul “laporan kegitan praktek lapangan jurusan seni kriya”

Laporan kegitan ini dibuat untuk melaporkan kegitan yang dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan kegitan praktek lapangan pada hari kamis, 23 desember 2010,  di batusangkar dan sawahlunto.

Semoga laporan kegitan ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis kemudian kepada seluruh umat manuasia.  Kemudian  apabila ada kesalahan di laporan kegitan ini kepada pembimbing, tolong diperbaiki baik dari tulisan, makna, maupun yang lainnya.
Wassalam

Padang panjang , 27 desember 2010


Penulis












DAFTAR  ISI

  1. Halaman judul……………………………………………………………..
  2. Kata pengantar…………………………………………………………………1
  3. Daftar isi…………………………………………………………………. 2
  4. Pendahuluan……………………………………………………………… 3
    1. Latar belaakng…………………………………………………….. 3
    2. Manfaat dan tujuan………………………………………………. 4
  5. Pembahasan kagitan……………………………………………………… 6
    1. Nama kegiatan……………………………………………………. 6
    2. Tempat dan waktu………………………………………………… 6
    3. Tempat yang di kunjuangi………………………………………… 6
  6. Penutup………………………………………………………………….. 10
    1. Kesimpulan……………………………………………………..  10
    2. Saran……………………………………………………….…… 10
11. Lampiran ………………….…………………………………… 11











BAB I PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Jurusan Seni Kriya adalah salah satu jurusan yang terdapat di kampus  Institut Seni Indonesia (ISI) Panjangpanjang,  setiap jurusan yang terdapat di ISI Padangpanjang mempunyai anggaran biaya yang dipergunakan untuk peraktek lapangan mahasiswa setiap jurusan yang didampingi oleh para dosen.

Pada tanggal 23 desember 2010 jurusan seni kriya ISI Panjangpanjang mengadakan peraktek lapangan (PL). dimana kegiatan ini setiap tahunnya dilakukan oleh jurusan kriya, baik itu di sekitar sumatera barat maupun di luar sumatera barat. Pad tahun lalu mahasasiswa  mangadakan praktek lapangan atau study tour ke pulau jawa, yaitu Bali, Yogyo, dan tempat lainya. Pada tahun 2010 ini mahasiswa yang didampingi oleh dosen peraktek lapangan  hanya disekitar sumayera barat saja.

Peraktek lapangan yang dilaksanakan oleh jurusan kriya sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa dan para dosen serta pihak lembaga dan juga bagi masyarakat umum. Kegiata ini bukan hanya berjalan-jalan menghilangkan kebosanan belajar di ruangan tertutup, tetapi kegiatan menjadi sebuah pelajaran yang sangat baik bagi semua orang kususnya mahasiswa. Dimana mahasiswa, dosen dan pihak lembaga kampus langsung menghadapi masyarakat luas, mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah, dan mengunjungi industri-industri kerajinan yang terdapat di sum atera barat.

Selain itu, mahasiswa juga bisa langsung berkomunikasi dengan masyarakat umum. Gimana caranya mendirikan sebuah industri kerajinan, gimana pengolahannya, gimana pemasaranya, dan sebagainya. Dengan  demikian  keluarga besar jurusan kriya selalu menjalin hubungan silaturrahmi dengan masyarakat luar, kususnya pihak industri. Begitu juga didalam  jurusan menjalin kebersamaan antara mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen.


2.      Tujuan dan Manpaat

a.       Tujuan Kegiatan

·        Sebagai ekspresing menghilangkan kejenuhan dan kebosan mahasiswa belajar dan peraktek di ruangan tertutup
·        Menjalin silaturrahmi antara jurusan kriya dengan  masyarakat umum
·        Terbinanya persatuan dan kesatuan di lembaga kususnya jurusan kriya, antara mahasiswa dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen.
·        Menjalin kebersamaan antar sesame di jurusan kriya
·        Untuk menambah pengalaman mahasiswa
·        Memberi pembelajaran bagi mahasiswa melalui alam dan lingkungan
·        Memberi pembelajaran bagi mahasiswa untuk berhubungan langsung dengan masyarakat umum

b.      Tujuan Penulis.

·        Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
·         Menghasilkan ilmu teori yang didapat di kampus dengan langsung turun ke lapangan, yaitu behadapan dengan masyarakat umum
·         Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat di kampus dengan Praktek lapangan  yang sesungguhnya
·         Meningkatkan  kreativitas mahasiswa dalam penulisan yang bersifat Objektif dan ilmiah


c.       Manpaat Kegiatan

·        Memperoleh informasi dan gambaran umum yang lebih jelas mengenai bagaimana mengelola industri kerajinan, dan mengelola pariwisata yagn bersejarah.
·        Menambah pengalam dan ilmu pengetahuan di luar kampus
·        Memberi motivasi kepada mahasiswa untuk lebih giat belajar
·        Memberi motivasi kepada mahasiswa untuk menggali sejarah secara langsung
·        Dapat melihat dan menilai sendiri bagaimana dampak negatif dan positif dari kerajinan dan tempat wisata yang bersejarah secara langsung, baik itu dari masyarakat, lingkungan dan lain-lain.









BAB II  PEMBAHASAN KEGIATAN
1.      Nama Kegiatan
kegiatan  yang dilaksanakan oleh jurusan seni kriya bernama “Praktek Lapangan Jurusan Seni Kriya” pesertanya adalah seluruh mahasiswa/mahasiswi jurusan seni kriya yang didampingi oleh para pembimbing yaitu para dosen jurusan seni kriya ISI Padangpanjang dan dipimpin oleh ketua jurusan seni kriya Purwo Prihatin., S.Sn, M.Sn.
2.      Tempat dan Waktu
praktek lapangan yang dilaksnakan oleh Jurusan Seni Kriya di Sumatera Barat yaitu berkeliling mulai dari Padangpanjang, Batusangkar, Sawahlunto, Solok, Singkarak dan Kembali ke Padangpanjang, selama satu hari. Pada hari Kamis, 23 Desember 2010, Pukul 08.00 s.d 20.00
3.      Tempat Yang Di Kunjungi
  1. Istano Baso Pagaruyung
Istano Baso Pagaruyung adalah salah satu istana kerajaan yang terdapat di minangkabau yang letaknya di batusangkar. Kerajaan Pagaruyung didirikan seorang peranakan Minagkabau – Majapahit bernama Adityawarman pada 1347. Ia putra Mahesa Anabrang, panglima perang Kerajaan Sriwijaya dan Dara Jingga, putri dari kerajaan Dharmasraya. Ia juga pernah bersama Mahapatih Gajah Mada menaklukkan Bali dan Palembang. Pengaruh Islam di Pagaruyung berkembang kira-kira abad ke-16 melalui musafir dan guru agama yang singgah dari Aceh dan Malaka.
Salah satu murid ulama Aceh yang terkenal Syaikh Abdurrauf Singkil (Tengku Syiah Kuala), yaitu Syaikh Burhanuddin Ulakan, sosok yang dianggap pertama kali menyebarkan agama Islam di Pagaruyung. Pada abad ke-17, Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah menjadi Kesultanan Islam. Raja Islam pertama bernama Sultan Alif.
Kini, Istano Basa, Lebih dari sekadar area wisata. keberadaan Istano Basa menjadi simbol pemersatu, sejarah, dan kejayaan sebuah negeri. Minagkabau bagian penting dari budaya bangsa Indonesia sekaligus sebagai salah satu warisan dunia
Istano Basa Pagaruyung adalah Bangunan Rumah Gadang Minangkabau yang merupakan duplikat aslinya, terbuat dari bahan ijuk sebagai atapnya dan kayu yang mudah terbakar, yang dibangun kembali pada tanggal 27 Desember 1976. Sebelumnya Istano ini adalah merupakan bangunan Rajo Alam yang telah dibakar oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada Tahun 1804. Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 11 Gonjong, 72 buah tonggak dan 3 lantai. Bangunan ini dilengkapi dengan surau, tabuah dan rangkiang patah sembilan. Bangunan Istano Pagaruyung terletak pada areal seluas lebih kurang 3,5 ( tiga setengah ) hektar.
Istano Basa Pagaruyung merupakan icon Pariwisata Sumatera Barat yang merupakan kekayaan Sumatera Barat dan melambangkan adat serta budaya Minangkabau terbakar pada hari selasa tanggal 27 Februari 2007 sekitar pukul 19.10 WIB malam. Menurut saksi mata kebakaran disebabkan oleh sambaran petir pada gonjong paling barat yang merupakan salah satu dari dua gonjong yang paling tinggi, lebih kurang 60 meter. Dan menurut informasi dari masyarakat juga cukup banyak alat elektronik milik masyarakat dirumah-rumah yang rusak akibat sambaran petir tersebut.
Kemudian istana tersebut dibangun kembali, dan sampai sekarang sudah hamper siap, tapi pagar tanda pembangunan belum di buka karma ada bangunan yang belum siap.
Kegiatan mahasiswa selama di istana pagaruyung adalah poto bersama kemudian meneliti dan melihat motif-motof ukirang yang terdapat di dinding rumah gadang tersebut, dan membuat sketsa bangunan pagaruyung tersebut.
  1. Kerajian Batu Bara Cendra Lestari
kerajian batu bara cendra lestari  adalah salah satu kerajinan yang terdapat di tanah lapang, kec. Lembah segar, kota sawahlunto. Kerajinan ini berjeniskan aneka souvenir batu bara, bahan pokoknya adalah batu bara. Peralatan yang digunakan untuk mengolah souvenir batu bara adalah pahat ukir lurus ada beberapa jenis, pahat miring, pahat tusuk, dan alat pembantu lainnya seperti ampalas batu asah dan sebagainya. .
Kerajinan batu bara ini dipergunakan untuk hiasan atau cendara mata yang berbentuk karya seni tiga dimensi. Karya kerajinannya antara lain adalah piala, asbak rokok, miniature rumah gadang, tempat tisu, kris, tempat nama, dan souvenir lain yang sifatnya cendra mata.
Tehnik pembutan souvernir antara lain: tehnik ukir, tehnik bubut, tehnik cor, tehnik poles, tehnik raut, dan tehnik lainnya. Agar karya kerajinan ini lebih bagus dan indah pengrajian memberi pewarna dan pinishing anti gores kapada karya yaitu finishing clear pilok.
kerajian batu bara cendra lestari  didirikan oleh Esmanto kelahiran di jawa. Kerajanan ini telah didirikan sepuluh tahun yang lalu, dan beliau sekaligus menjadi pimpinan produksi dan juga pekerja ditempat tesebut. Kebutuhan sehari-harinya di dapatka dari kerajinan tersebut. Karya seni yang terdapat di kerajian batu bara cendra lestari  mempunyai harga yang berpariasi yaitu mulai dari Rp 30. 000 sampai dengan Rp 500. 000 per karya.
  1. Songkek Arena INJ
songkek arena INJ adalah industri kerajinan tenun kain songkek, alamat tempatnya terletak di jalan lintas sumatera, limau purut, silungkaktigo, kec. Silungkok kota sawahlunto. songkek arena INJ didirikan oleh Rita Amril sekaligus sebagai pimpinan produksi, brdiri sekitar dua tahun yang lalu, tetapi kerajian tenunnya sudah lama berdiri seblum berdirninya songkek arena INJ ini.
songkek arena INJ bukan hanya menjual pakaina songkek saja, tapi proses mehani yaiti penggulungan benang ke roda pemutar tenun, proses pembuatan kain, proses menjahit songkek, dan sampai kepada penjualan pakaian songkek. Barang-barang yang dijuala disana antara lain: kopiah, kain jadi, baji jadi, baju adapt minangkabau, selendang, tas, dompet, dan pakaian lainya. Kesemua pakaia tesebbut berjenikan pakaian songkek motif minangkabau.
  1. Seni Anyaman Yakin
seni anyaman yakin terletak di jl lintas sumatera sawahlunto, di tempat ini kusus tempat penjualan barang-barang kerajinn anyaman bambu, anyaman rotan, anyaman rotan, anyaman bengkuang, anyaman serabut, dan lainnya.
Barang-barang kerajianan yang terdapat disana antara lain: sangkar burung, tutup sajian, kaligrafi kayu, tempat ayuanan, miniatur minang tikar bambu dan rotan, tas bengkuang, sandal kayu, dan sebagainya. Semua barang tersebut terbuat dari kayu, rotan, bambu, dan serabut.





BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Jurusan sini kriya stiap tahuanya mengadakan perkatek lapangan, dengan tujuan untuk menjalin kerjasa, kebersamaan persatuan di dalam jurusan, selain itu PL sangat besar manpaatnya bagi mahasiswa karana mahasiswa dapat langsung terjun kemasyarkat untuk berkomunikasi langsung dan menunutt ilmu dari alam.
Tempat yang di tuju antara lain adalah
a.       Istano baso pagaruyung di batusangkar
b.      Kerajian batu bara cendra lestari di Sawahlunto
c.       Songkek arena inj di Sawahlunto
d.      Seni anyaman yakin di Sawahlunto
Tempat-tempat tersebut merupakann yang nomor a tempat pariwisata yang bersejarah, sedangkan nomor b-d merupakan sebagian kecil industri kerajinan yang terdapat di sumatera barat. Peraktek lapangan yang dilaksankan oleh jurusan ada melibatka beberapa mata kulyah diantaranya adalah: sejarah kebudayaan Indonesia, pengetahuan kebudayaan melayu, ilmu bahan, das sketsa.
Semoga laporan ini dapat bermanfaan, amin……
3.      saran-saran
·        semoga kegitan ini dapat dilakukan diwaktu yang akan dating
·        kegiatan praktek lapangan ini supaya di lakukan lebih baik lagi untuk yang akan datang daripada sekarang.


LAMPIRAN






















Kerajinan batu bara

 






 


Rabu, 15 Desember 2010

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


MATA KULYAH  : ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
DOSEN PEMBIMBING    : Dra. Yuniarty Munaf MPd
                                                  Dra. Mega Kencana M.sn
NAMA                                 : ANSAR SALIHIN
NIM                                       : 04122010
SEMESTER                           : 1 (SATU)
Pokok materi
1.       Manusia dan kebudayaan
2.       Manusia dan peradaban
3.       Manusia sebagai individu dan mahkluk sosial
4.       Manusia, nilai, moral dan hukum




















BAB 1. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

a.       PENGERTIAN
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa sangsekerta yaitu budhayah-buddhi (budi/akal). Dalam bahasa inggris culture, belanda cultuur, bahasa latin colera(mengolah,mengerjakan, mengembangkan tanah)
Menurut E.B. tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.
Menurut koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan , milik diri manusia dengan belajar
Manusia adalah individu yang terdiri dari jasad dan roh, yang memili daya cipta, rasa,dan kasra, dan makhluk yang paling sempurna dari makhluk lainnya.
b.      PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Menurut Talcott person (sosiologi), dan Al Kroeber (antropologi) wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola.
Menurut koentjaningrat ada 3 wujud kebudayaan
1.       Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,dan peraturan.
2.       Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.       Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Menurut J.J. Honigmann(1959) ada 3 wujud kebudayaan
1.       Ideas             : ide/ pemikiran
2.       Activities      : aktivitas/ kegiatan
3.       Artifact         : hasil budaya

c.       SUBTASI (ISI) UTAMA BUDAYA

1.       Sistem pengetahuan: akumulasi perjalananan hidup manusia.
2.       Nilai : sesuatu yang baik dan selalu yang di inginkan, di cita-citakan& dianggap penting
3.       Pandangan hidup: pedoman bagi suatu bangsa/masyarakat dalam mengatasi masalah
4.       Kepercayaan
5.       Persepsi : susut pandang, suatu titik tolak pemikiran yang tersusun
6.       Etos kebudayaan: jiwa kebudayaan

d.      SIFAT-SIFAT BUDAYA

1.       Budaya terwujud dan tersalurkan
2.       Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3.       Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4.       Budaya mencakup aturan aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan di tiolak, dilarang, dan diijinkan.

e.      SISTEM BUDAYA
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari fikiran-fikiran , gagasan, konsep serta keyakinan.
Unsur kebudayaan menurut koentjaraningrat.
1.       Sistem pengetahuan
2.       Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3.       Kesenian
4.       Bahasa
5.       Sistem mata pencaharian
6.       Sistem teknologi dan peralatan
7.       Sistem religi
Unsur kebudayaan menurut E.B. tylor
1.       Pengetahuan
2.       Kepercayaan
3.       Kesenian
4.       Hukum
5.       Moral
6.       Kebiasaan
7.       Kecakapan
Jenis kebudayaan ada 2
1.       Kebudayaan material (hasil cipta, karsa, yang berwujud benda, alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan,rumah)
2.       Kebudayaan nonmaterial (hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan,adat-istiadat,ilmu pengetahuan, seperti norma kelaziman, norma kesusilaan, norma hokum & fashion)

f.        MANUSIA SEBAGAI DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil intraksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Kebudayaan memiliki peran sebahai berikut
1.       Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2.       Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan- kemampuan lain
3.       Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.       Pembeda manusia dengan binatang
5.       Petunjuk bagi manusai bagaimana ia bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6.       Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana bertindak dan berbuat
7.       Sebagai modal dasar pembangunan

g.       PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN

Beberapa variable yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan
1.       Physical Environment (lingkungan natural)
2.       Cultural social Environment (aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi)
3.       Environment orientation and representation (persepsi dan kepercayaan)
4.       Environment behavior  dan process (bagaimana manusia menggunakan lingkungan)
5.       Out carrist product (hasil tindakan manusia membnagun)

h.      PROBLIMATIKA KEBUDAYAAN

1.       Hambatan budaya berkaitan dengan pandangan hidup dan kepercayaan
2.       Hambatan budaya berkaitan dengan perbedaan persepsi dan sudut pandang
3.       Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologo dan kejiwaan
4.       Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar
5.       Sikap tradisionalisme yang berperasangka buruk terhadap hal-hal baru
6.       Sikap etnosentrisme(mengagungkan budaya suku bangsanya)
7.       Perkembangan iptek sebagai hasil dari kebudayaan

i.         PERUBAHAN BUDAYA

1.       Perubahan lingkungan alam
2.       Adanya kontak dengan kelompok lain
3.       Karena adanya penemuan
4.       Masyarakat mangadopsi kebudayaan lain
5.       Suatu bangsa memodifikasi cara hidup dengan mengadopsi suatu pengetahuan dan kepercayaan baru.

BAB II. MANUSIA DAN PERADABAN
a.       PENGERTIAN
Menurut Bierens De Hann. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial , politik, ekonomi, dan teknik. Jadi peradapan adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang peraktis. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni berada diatas tujuan yang perraktis hubungan kemasyarakatan
Menurut Oswald spengl (1880-1936) kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industarial filsapat dan sebagainya. Peradapan adalah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi sudah  mati
Menurut koentjaraningrat peradapan adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kebuddayaan.
Dengan demikian peradaban adalah tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang telah dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
b.      HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi sebagai mahkluk tuhan, individu dan social budaya. Dimana ketiganya selalu saling berhubungan. Sebagai mahkluk individu harus mengabdi kepada tuhan dan saling berhubungan dengan mahkluk lainnya, dengan adanya hubungan sosial maka terbentuklah sebuah kebudayaan.
Hakikat kebudayaan bagi kehidupan manusia:
1.       Terwujud dan tersalurnyalewat prilaku manusia,
2.       Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati,
3.       Diperlukan manusia yang diwujudkan melalui tingkah laku,
4.       Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan, larangan dan pantangan
Peradapan pertama yang telah maju menurut v. goldyn chillde. Adalah sbb:
1.       Mesopotamia (8000-4000 sm)
2.       Daerah mesir (5000-3000 SM)
3.       Lembah sungai Indus (2600-2400sm)
4.       Cina utara (2500-300 Sm)
5.       Mesopotamia (3000-500 sm)
6.       Amerika latin (2500-500 sm)

c.       PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Menurut selo soemarjan, perubahan soisal adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mengaruhinsistem sosial, termasuk didalamnya nilain-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku diantara kelompok dalam masyarakat.
Perubahan yang terjadi didalam masyarakat adalah:
·         Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang diubah.
·         Bagaimana bentuk dari perubahan –perubahan  sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat

Teori dan bentuk perubahan asocial

1.       Teori sebab akibat(causation problem)
Ø  Analisis dialektis
Perubahan sosial yang menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibat-kan terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat
Ø  Teori tunggal mengenai perubahan sosial
Pola kebudayaan dengan menunjukan kepada satu faktor penyebab.

2.       Teori proses atau arah perubahan
Ø  Teori evolusi unilinier (garis lurus tunggal) perkembangan masyarakat sesuai dengan tahapan tertentu.
Ø  Teori multilinier (menyatakan suatu meteologi didasarkan pada susatu asumsi didapatkan gejala keterturan yang nyata dan signifikan)

d.      TEORI MANGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN DAN KETERGANTUNGAN

1.       Teori dependensi (ketergantungan)
Memberikan gambaran melalui melalui analisis dialektesis yaitu gejala-gejala perubajan yang terjadi sehari-hari. Bentuk perubahan menurut soerjono suekanto adalah:
Ø  Perubahaan yang terjadi secara lambat(evolusi) dan secara cepat (revolusi)
Ø  Perubahan pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.
Ø  Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan

2.       Penyebab perubahan
Ø  Faktor intern
ü  Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
ü  Adanya penemuan baru
ü  Konflik dalam masyarakat
ü  Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
Ø  Faktor ekstern
ü  Faktor alam sekitar masyarakat
ü  Adanya kontak antar dua masyarakat yang berbeda budaya

3.       Keseimbangan

Keseimbangan masyarakat adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya.keseimbangan sosial merupakan situasi dimana segenap lembaga masyarakat sosial berfungsi dan saling menunjang.
e.      MODERNISASI

1.       Konsep modernisasi
Menurut Cyril Adwin Balck modernisasi adalah rangkaian perubhan hidup manusia yang kompleks yang saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal harapan kebahagian bagi masyarakat.
Menurut koentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuian hidup dengan kontelasi dunia sekarang ini.
2.       Syarat-syarat modernisasi
ü  Cara berfikir ilmiah
ü  Sistem administrasi Negara yang baik
ü  Adanya sistem pengummpulan data yang baik dan teratur
ü  Penciptaan iklim yang baik dari masyarakat
ü  Tingkat organisasi yang tinggi

3.       Cirri-ciri modernisasi
ü  Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
ü  Kemajuan teknologi, individualisasi, sekularisasi, defernisasi, dan akulturasi.
ü  Modernisasi banyak memberikan kemajuan bagi manusia
ü  Berkat jasanya, hamper semua keinginan manusia tercapai
ü  Melahirkan teori baru
ü  Kehidupan seseorang perhatian relegius.
ü   
BAB III. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
a.       INDIVIDU DAN MASYARAKAT

1.       Mnusia sebagai mahkluk individu
Individu berasal dari bahasa latin individuum (tidak terbagi) jadi individu adalah suatu kesatuan lengkap dan tidak terbagi. Manusia sebagai individu adalah memiliki unsur jasmani dan rohani, unsure fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa, dan kemua unsurnya tidak terbagi atau masih menyatu dalam diri manusia.
2.       Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial karena manusia tidak akan bias hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. Selain itu yang dikatakan makhluk sosial adalah pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain 
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena:
Ø  Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Ø  Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
Ø  Manusia memilikikebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ø  Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

3.       Manusia sebagai makhluk yang berhubungan dengan lingkungan hidup
Hubungan manusia dengan alam ada tiga paham, yaitu:
Ø  Determinisme, menempatkan manusia yang tunduk pada alam, seperti evolusi Darwin(perkembangan dan manusia ditentukan oleh alam), Ratzel (perubhan kebudayaan ditentukan oleh alam), dan hungtington (iklim mempengaruhi kehidupan manusia).
Ø  Posibilisme, perkembangan dan kemajuan IPTEK kemampuan manusia memanfaat-kan alam lingkungan,
Ø  Optimisme teknologi, kemajuan teknologi telah membawa kemajuan pemampaatan sumber daya alam bagi kehidupan manusia, sehingga manusia menganggap dengan teknologi segala Sesuatu bisa dilakukan.

b.      MASYARAKAT

1.       Pengertian
Menurut Fairchild, et al. adalah adanya sekelompok manusia yang menunjukan perhati-an bersama secara mendasar, memilihara kekalaan bersama, perwakilan manusia menurut sejenisnya yang berhubungan satu sama lain secara berkesinambungan.
Masyarakat adalah kumpulan orang yang di dalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama.
2.       Unsur dan Ciri-ciri masyarakat
Ø  Kelompok orang/manusia
Ø  Sudah terbentuk dengan lama
Ø  Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri
Ø  Memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimilki bersama
Ø  Adanaya kesinambungan dan pertahanan diri
Ø  Memiliki kebudayaan.

3.       Masyarakat setempat (community/komunitas)
Menurut Fairchild, et al. Masyarakat setempat adalah bagian kelompok dari masyarakat dalam lingkup yang lebih kecil, serta mereka lebih terikat oleh tempat. Sedangkan menurut soejono sukanto masyarakat setempat adalah istilah mana menunjukan pada warga-warga sebuah desa, kota, suku atau suatu bangsa.
Jadi komunitas adalah bagian masyarakat yang bertempat tinggal  di wilayah dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi lebih besar diantara anggota-anggota.
Unsur dan cirri
Ø  Adanya wilayah atau lokasinya
Ø  Perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan
Ø  Seperasaan
Ø  Sepenanggungan
Ø  Saling memerlukan

c.       INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL

1.       Interaksi sosial
Intetaksi adalah hubungan timbale balik antara satu dengan yang lain, jadi interaksi sosial adalah hubungan individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok.
2.       Faktor-faktor Interaksi sosial
Ø  Faktor imitasi, (mamatuhi kaidah-kaedah yang berlaku)
Ø  Faktor sugesti, (seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain diluarnya)
Ø  Faktor indentifikasi (dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain)
Ø  Faktor simpati ( perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain)

3.       Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Ø  Adanya kontak sosial ( social contact)
Ø  Adanaya komunikasi
Selain itu inteeraksi sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk
ü  Antara orang perorangan
ü  Antara orang perorangan dengan kelompok
ü  Antara kelomok dengan kelompok

4.       Bentuk-bentuk Interaksi sosial
Ø  Interaksi asosiatif
ü  Kerja sama (bargaining/pelaksanaan,cooperation/proses,coalition/ kombinasi)
ü  Akomodasi (keseimbangan)
Ø  Bentuk interaksi disosiatif
ü  Persaingan
ü  Kontravensi
ü  Pertentangan

d.      STRAFIKASI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Stafikasi merupakan penempatan seseorang dalam lapisan sosial ekonomi tertentu. Strafikasi ada 3 dimensi yaitu:
ü  Dimensi kekayaan
ü  Dimensi kekayaan
ü  Dimensi prestise



BAB IV. MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM

1.       PENGERTIAN
Manusia adalah individu yang terdiri dari jasad dan roh dan mahkluk yang paling sempurna , paling tinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di permukaan bumi.
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek menyangkut segala sesuatu yang baik atau buruk sebagai abtraksi pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi yang ketat. Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.

tujuan hukum adalah untuk kepastian hukum semata.Kelompok anti positivisme hukum berpendapat bahwa hukum ditujukan untuk keadilan disamping untuk memberikan kepastian hukum. Kelompok ini lebih mengedepankan keadilan dibandingkan untuk memberikan kepastian hukum (penegakan peraturan perundang-undangan)
2.       HAKIKAT NILAI MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
a.       Nilai Dan Moral Sebagai Materi Pendidikan
b.      Nilai moral di Antara Pandangan Objektif dan Subjektif Manusia
c.       Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas sekunder

3.       PROBLEMATIKA PEMBINAAN NILAI MORAL
a.       Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
b.      Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
c.       Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
d.      Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
e.      Pengaruh Otak Atau Berfikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral
f.        Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
4.       MANUSIA DAN HUKUM
Hukum sebagai kaidah sosial, tidak lepas dari nilai (values) yang berlaku pada masyarakat. Bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya mochtar kusumaatmadja mengatakan “hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
5.       HUBUNGAN HUKUM DAN MORAL
Antar manusia yang relevan. Antara hukum dan moral terdapat hubungan yang erat sekali, ada pepatah roma yang mengatakan “quid leges sine moribus?” apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas? Dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma moral, perundang-undangan yang immoral harus diganti. Dengan demikian hukum bisa meningkatkan dampak sosial dari moralitas. Meskipun tidak semua harus diwijudkan dalam bentuk hukum, karena hal itu mustahil. Hukum hanya membatasi diri dengan mengatur hungan