MATA KULYAH : ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
DOSEN PEMBIMBING : Dra. Yuniarty Munaf MPd
Dra. Mega Kencana M.sn
NAMA : ANSAR SALIHIN
NIM : 04122010
SEMESTER : 1 (SATU)
Pokok materi
1. Manusia dan kebudayaan
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu dan mahkluk sosial
4. Manusia, nilai, moral dan hukum
BAB 1. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
a. PENGERTIAN
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa sangsekerta yaitu budhayah-buddhi (budi/akal). Dalam bahasa inggris culture, belanda cultuur, bahasa latin colera(mengolah,mengerjakan, mengembangkan tanah)
Menurut E.B. tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.
Menurut koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan , milik diri manusia dengan belajar
Manusia adalah individu yang terdiri dari jasad dan roh, yang memili daya cipta, rasa,dan kasra, dan makhluk yang paling sempurna dari makhluk lainnya.
b. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Menurut Talcott person (sosiologi), dan Al Kroeber (antropologi) wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola.
Menurut koentjaningrat ada 3 wujud kebudayaan
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,dan peraturan.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Menurut J.J. Honigmann(1959) ada 3 wujud kebudayaan
1. Ideas : ide/ pemikiran
2. Activities : aktivitas/ kegiatan
3. Artifact : hasil budaya
c. SUBTASI (ISI) UTAMA BUDAYA
1. Sistem pengetahuan: akumulasi perjalananan hidup manusia.
2. Nilai : sesuatu yang baik dan selalu yang di inginkan, di cita-citakan& dianggap penting
3. Pandangan hidup: pedoman bagi suatu bangsa/masyarakat dalam mengatasi masalah
4. Kepercayaan
5. Persepsi : susut pandang, suatu titik tolak pemikiran yang tersusun
6. Etos kebudayaan: jiwa kebudayaan
d. SIFAT-SIFAT BUDAYA
1. Budaya terwujud dan tersalurkan
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Budaya mencakup aturan aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan di tiolak, dilarang, dan diijinkan.
e. SISTEM BUDAYA
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari fikiran-fikiran , gagasan, konsep serta keyakinan.
Unsur kebudayaan menurut koentjaraningrat.
1. Sistem pengetahuan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Kesenian
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem teknologi dan peralatan
7. Sistem religi
Unsur kebudayaan menurut E.B. tylor
1. Pengetahuan
2. Kepercayaan
3. Kesenian
4. Hukum
5. Moral
6. Kebiasaan
7. Kecakapan
Jenis kebudayaan ada 2
1. Kebudayaan material (hasil cipta, karsa, yang berwujud benda, alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan,rumah)
2. Kebudayaan nonmaterial (hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan,adat-istiadat,ilmu pengetahuan, seperti norma kelaziman, norma kesusilaan, norma hokum & fashion)
f. MANUSIA SEBAGAI DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil intraksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Kebudayaan memiliki peran sebahai berikut
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan- kemampuan lain
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dengan binatang
5. Petunjuk bagi manusai bagaimana ia bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana bertindak dan berbuat
7. Sebagai modal dasar pembangunan
g. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Beberapa variable yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan
1. Physical Environment (lingkungan natural)
2. Cultural social Environment (aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi)
3. Environment orientation and representation (persepsi dan kepercayaan)
4. Environment behavior dan process (bagaimana manusia menggunakan lingkungan)
5. Out carrist product (hasil tindakan manusia membnagun)
h. PROBLIMATIKA KEBUDAYAAN
1. Hambatan budaya berkaitan dengan pandangan hidup dan kepercayaan
2. Hambatan budaya berkaitan dengan perbedaan persepsi dan sudut pandang
3. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologo dan kejiwaan
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar
5. Sikap tradisionalisme yang berperasangka buruk terhadap hal-hal baru
6. Sikap etnosentrisme(mengagungkan budaya suku bangsanya)
7. Perkembangan iptek sebagai hasil dari kebudayaan
i. PERUBAHAN BUDAYA
1. Perubahan lingkungan alam
2. Adanya kontak dengan kelompok lain
3. Karena adanya penemuan
4. Masyarakat mangadopsi kebudayaan lain
5. Suatu bangsa memodifikasi cara hidup dengan mengadopsi suatu pengetahuan dan kepercayaan baru.
BAB II. MANUSIA DAN PERADABAN
a. PENGERTIAN
Menurut Bierens De Hann. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial , politik, ekonomi, dan teknik. Jadi peradapan adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang peraktis. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni berada diatas tujuan yang perraktis hubungan kemasyarakatan
Menurut Oswald spengl (1880-1936) kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industarial filsapat dan sebagainya. Peradapan adalah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati
Menurut koentjaraningrat peradapan adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kebuddayaan.
Dengan demikian peradaban adalah tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang telah dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
b. HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi sebagai mahkluk tuhan, individu dan social budaya. Dimana ketiganya selalu saling berhubungan. Sebagai mahkluk individu harus mengabdi kepada tuhan dan saling berhubungan dengan mahkluk lainnya, dengan adanya hubungan sosial maka terbentuklah sebuah kebudayaan.
Hakikat kebudayaan bagi kehidupan manusia:
1. Terwujud dan tersalurnyalewat prilaku manusia,
2. Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati,
3. Diperlukan manusia yang diwujudkan melalui tingkah laku,
4. Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan, larangan dan pantangan
Peradapan pertama yang telah maju menurut v. goldyn chillde. Adalah sbb:
1. Mesopotamia (8000-4000 sm)
2. Daerah mesir (5000-3000 SM)
3. Lembah sungai Indus (2600-2400sm)
4. Cina utara (2500-300 Sm)
5. Mesopotamia (3000-500 sm)
6. Amerika latin (2500-500 sm)
c. PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Menurut selo soemarjan, perubahan soisal adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mengaruhinsistem sosial, termasuk didalamnya nilain-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku diantara kelompok dalam masyarakat.
Perubahan yang terjadi didalam masyarakat adalah:
· Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang diubah.
· Bagaimana bentuk dari perubahan –perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat
Teori dan bentuk perubahan asocial
1. Teori sebab akibat(causation problem)
Ø Analisis dialektis
Perubahan sosial yang menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibat-kan terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat
Ø Teori tunggal mengenai perubahan sosial
Pola kebudayaan dengan menunjukan kepada satu faktor penyebab.
2. Teori proses atau arah perubahan
Ø Teori evolusi unilinier (garis lurus tunggal) perkembangan masyarakat sesuai dengan tahapan tertentu.
Ø Teori multilinier (menyatakan suatu meteologi didasarkan pada susatu asumsi didapatkan gejala keterturan yang nyata dan signifikan)
d. TEORI MANGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN DAN KETERGANTUNGAN
1. Teori dependensi (ketergantungan)
Memberikan gambaran melalui melalui analisis dialektesis yaitu gejala-gejala perubajan yang terjadi sehari-hari. Bentuk perubahan menurut soerjono suekanto adalah:
Ø Perubahaan yang terjadi secara lambat(evolusi) dan secara cepat (revolusi)
Ø Perubahan pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.
Ø Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan
2. Penyebab perubahan
Ø Faktor intern
ü Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
ü Adanya penemuan baru
ü Konflik dalam masyarakat
ü Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
Ø Faktor ekstern
ü Faktor alam sekitar masyarakat
ü Adanya kontak antar dua masyarakat yang berbeda budaya
3. Keseimbangan
Keseimbangan masyarakat adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya.keseimbangan sosial merupakan situasi dimana segenap lembaga masyarakat sosial berfungsi dan saling menunjang.
e. MODERNISASI
1. Konsep modernisasi
Menurut Cyril Adwin Balck modernisasi adalah rangkaian perubhan hidup manusia yang kompleks yang saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal harapan kebahagian bagi masyarakat.
Menurut koentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuian hidup dengan kontelasi dunia sekarang ini.
2. Syarat-syarat modernisasi
ü Cara berfikir ilmiah
ü Sistem administrasi Negara yang baik
ü Adanya sistem pengummpulan data yang baik dan teratur
ü Penciptaan iklim yang baik dari masyarakat
ü Tingkat organisasi yang tinggi
3. Cirri-ciri modernisasi
ü Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
ü Kemajuan teknologi, individualisasi, sekularisasi, defernisasi, dan akulturasi.
ü Modernisasi banyak memberikan kemajuan bagi manusia
ü Berkat jasanya, hamper semua keinginan manusia tercapai
ü Melahirkan teori baru
ü Kehidupan seseorang perhatian relegius.
ü
BAB III. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
a. INDIVIDU DAN MASYARAKAT
1. Mnusia sebagai mahkluk individu
Individu berasal dari bahasa latin individuum (tidak terbagi) jadi individu adalah suatu kesatuan lengkap dan tidak terbagi. Manusia sebagai individu adalah memiliki unsur jasmani dan rohani, unsure fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa, dan kemua unsurnya tidak terbagi atau masih menyatu dalam diri manusia.
2. Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial karena manusia tidak akan bias hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. Selain itu yang dikatakan makhluk sosial adalah pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena:
Ø Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Ø Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
Ø Manusia memilikikebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ø Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
3. Manusia sebagai makhluk yang berhubungan dengan lingkungan hidup
Hubungan manusia dengan alam ada tiga paham, yaitu:
Ø Determinisme, menempatkan manusia yang tunduk pada alam, seperti evolusi Darwin(perkembangan dan manusia ditentukan oleh alam), Ratzel (perubhan kebudayaan ditentukan oleh alam), dan hungtington (iklim mempengaruhi kehidupan manusia).
Ø Posibilisme, perkembangan dan kemajuan IPTEK kemampuan manusia memanfaat-kan alam lingkungan,
Ø Optimisme teknologi, kemajuan teknologi telah membawa kemajuan pemampaatan sumber daya alam bagi kehidupan manusia, sehingga manusia menganggap dengan teknologi segala Sesuatu bisa dilakukan.
b. MASYARAKAT
1. Pengertian
Menurut Fairchild, et al. adalah adanya sekelompok manusia yang menunjukan perhati-an bersama secara mendasar, memilihara kekalaan bersama, perwakilan manusia menurut sejenisnya yang berhubungan satu sama lain secara berkesinambungan.
Masyarakat adalah kumpulan orang yang di dalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama.
2. Unsur dan Ciri-ciri masyarakat
Ø Kelompok orang/manusia
Ø Sudah terbentuk dengan lama
Ø Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri
Ø Memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimilki bersama
Ø Adanaya kesinambungan dan pertahanan diri
Ø Memiliki kebudayaan.
3. Masyarakat setempat (community/komunitas)
Menurut Fairchild, et al. Masyarakat setempat adalah bagian kelompok dari masyarakat dalam lingkup yang lebih kecil, serta mereka lebih terikat oleh tempat. Sedangkan menurut soejono sukanto masyarakat setempat adalah istilah mana menunjukan pada warga-warga sebuah desa, kota, suku atau suatu bangsa.
Jadi komunitas adalah bagian masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi lebih besar diantara anggota-anggota.
Unsur dan cirri
Ø Adanya wilayah atau lokasinya
Ø Perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan
Ø Seperasaan
Ø Sepenanggungan
Ø Saling memerlukan
c. INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL
1. Interaksi sosial
Intetaksi adalah hubungan timbale balik antara satu dengan yang lain, jadi interaksi sosial adalah hubungan individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok.
2. Faktor-faktor Interaksi sosial
Ø Faktor imitasi, (mamatuhi kaidah-kaedah yang berlaku)
Ø Faktor sugesti, (seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain diluarnya)
Ø Faktor indentifikasi (dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain)
Ø Faktor simpati ( perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain)
3. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Ø Adanya kontak sosial ( social contact)
Ø Adanaya komunikasi
Selain itu inteeraksi sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk
ü Antara orang perorangan
ü Antara orang perorangan dengan kelompok
ü Antara kelomok dengan kelompok
4. Bentuk-bentuk Interaksi sosial
Ø Interaksi asosiatif
ü Kerja sama (bargaining/pelaksanaan,cooperation/proses,coalition/ kombinasi)
ü Akomodasi (keseimbangan)
Ø Bentuk interaksi disosiatif
ü Persaingan
ü Kontravensi
ü Pertentangan
d. STRAFIKASI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Stafikasi merupakan penempatan seseorang dalam lapisan sosial ekonomi tertentu. Strafikasi ada 3 dimensi yaitu:
ü Dimensi kekayaan
ü Dimensi kekayaan
ü Dimensi prestise
BAB IV. MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM
1. PENGERTIAN
Manusia adalah individu yang terdiri dari jasad dan roh dan mahkluk yang paling sempurna , paling tinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di permukaan bumi.
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek menyangkut segala sesuatu yang baik atau buruk sebagai abtraksi pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi yang ketat. Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
tujuan hukum adalah untuk kepastian hukum semata.Kelompok anti positivisme hukum berpendapat bahwa hukum ditujukan untuk keadilan disamping untuk memberikan kepastian hukum. Kelompok ini lebih mengedepankan keadilan dibandingkan untuk memberikan kepastian hukum (penegakan peraturan perundang-undangan)
2. HAKIKAT NILAI MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
a. Nilai Dan Moral Sebagai Materi Pendidikan
b. Nilai moral di Antara Pandangan Objektif dan Subjektif Manusia
c. Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas sekunder
3. PROBLEMATIKA PEMBINAAN NILAI MORAL
a. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
b. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
c. Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
d. Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
e. Pengaruh Otak Atau Berfikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral
f. Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
4. MANUSIA DAN HUKUM
Hukum sebagai kaidah sosial, tidak lepas dari nilai (values) yang berlaku pada masyarakat. Bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya mochtar kusumaatmadja mengatakan “hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
5. HUBUNGAN HUKUM DAN MORAL
Antar manusia yang relevan. Antara hukum dan moral terdapat hubungan yang erat sekali, ada pepatah roma yang mengatakan “quid leges sine moribus?” apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas? Dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma moral, perundang-undangan yang immoral harus diganti. Dengan demikian hukum bisa meningkatkan dampak sosial dari moralitas. Meskipun tidak semua harus diwijudkan dalam bentuk hukum, karena hal itu mustahil. Hukum hanya membatasi diri dengan mengatur hungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar